Categories
Tutorial, Manual, Tips dan Trik

Seluk Beluk Ubuntu Server

basit.adhi.prabowo
basit.adhi.prabowo

Ubuntu Linux adalah sistem operasi sumber terbuka (Open Source) yang populer pada saat ini. Ubuntu Linux merupakan turunan dari Debian Linux. Ubuntu Linux dirilis setiap 6 bulan sekali dan setiap 4 kali rilis merupakan versi long-term support (LTS). Pengguna disarankan memasang versi LTS ini karena versi ini benar-benar dicermati dan masa updatenya lebih panjang daripada versi non-LTS, baik untuk Desktop maupun Server. Baik versi LTS maupun versi non-LTS sama-sama mendapatkan update rutin, yang berbeda hanya panjang dukungan updatenya.

ubuntu |oC�’boC�ntoA?|

Ubuntu is an ancient African word meaning ‘humanity to others’. It also means ‘I am what I am because of who we all are’. The Ubuntu operating system brings the spirit of Ubuntu to the world of computers. (sumber: www.ubuntu.com)

Memasang Perangkat Lunak Melalui Repositori

Ubuntu Linux sudah menyediakan berbagai macam perangkat lunak di dalam setiap rilisnya, sehingga pengguna tidak perlu mencari perangkat lunak ke mana-mana. Pengguna cukup membuka Software Center untuk mencari dan memasang perangkat lunak yang diinginkan. Menariknya, pengelola institusi dapat membuat repositori sendiri, sehingga pengguna Ubuntu Linux di institusi tersebut mendapatkan update dari internal institusi sehingga akan lebih menghemat bandwidth. Beberapa perangkat lunak yang dapat dipasang melalui repositori Ubuntu antara lain Tomcat, Postgresql, Docker, Puppet, Qemu, Libvirt, LXC, PHP, MySQL dan sebagainya. Selain dari repositori Ubuntu, pengguna dapat memasang perangkat lunak lain dari repositori lain, misalnya Citadel Mail untuk membuat mail server sendiri.

The leading platform for scale-out computing, Ubuntu Server helps you make the most of your infrastructure. Whether you want to deploy an OpenStack cloud, a Hadoop cluster or a 50,000-node render farm, Ubuntu Server delivers the best value scale-out performance available. (sumber: www.ubuntu.com)

Biaya Pembuatan Server

Biaya yang dikeluarkan untuk membangun server menggunakan Ubuntu Server adalah Rp 0,- alias gratis, baik untuk Ubuntu Servernya sendiri maupun untuk perangkat lunak server, misalnya tomcat, php, mysql dan sebagainya. Pengguna hanya menyiapkan dan membiayai infrastruktur pendukungnya saja, antara lain komputer server, listrik, jaringan internet, maintenance, ruangan, AC dan sebagainya. Ubuntu Server dapat berjalan pada komputer x86, x86-64, ARM v7, ARM64 dan Power sehingga memperluas pilihan institusi untuk menggunakan komputer server seperti apa.

Cloud Ready

Ubuntu Server sudah siap digunakan untuk cloud computing, sehingga akan meningkatkan kinerja dan ketersediaan dari server yang dibangun.

14.04 is more than Ubuntu OpenStack. Docker, arguably the hottest cloud infrastructure technology around today, is included in this release. Ubuntu has always been the preferred platform for Docker users, and now support for Docker is included in the Ubuntu Advantage support packages offered by Canonical…
Ubuntu-s cloud tools, MAAS for hardware provisioning and Juju for service orchestration, continue to get better. A few weeks ago, we announced Juju bundles and Quickstart, and today we integrate them into the LTS release, the first one to also include the Juju GUI…
As we-ve said before, it-s not how you build your cloud, it-s what you run on it. Our goal therefore is to provide a solution that allows you to deploy any workload, on any substrate, be it OpenStack, MAAS, public cloud, or even your own hardware. We believe that with 14.04 LTS we are taking a significant step towards this goal. (sumber: www.ubuntu.com)

Mengubah Ubuntu Desktop menjadi Ubuntu Server

Terkadang programmer memilih untuk memasang Ubuntu Desktop sebagai sistem operasi untuk server mereka. Hal itu sebenarnya tidak masalah, tetapi hal tersebut kurang efektif karena beberapa alasan berikut ini:

  1. Ubuntu Desktop memasang GUI yang jarang digunakan ketika menjadi sebuah server, sehingga membuang sumber daya yang mungkin saja sangat berharga, baik CPU, RAM maupun Disk. Selain sumber daya untuk GUI, Ubuntu Desktop juga membutuhkan sumber daya untuk beberapa daemon yang mungkin juga tidak pernah digunakan. Programmer biasanya melakukan perbaikan melalui saluran SSH yang berjalan melalui Terminal / Console / Command Prompt.
  2. Ubuntu Server menggunakan kernel dan setting untuk melayani banyak klien, sedangkan Ubuntu Desktop tujuan pokoknya adalah kenyamanan pengguna (GUI) pada satu komputer saja.

Apabila programmer terlanjur memasang Ubuntu Desktop, maka programmer dapat melakukan perintah di bawah ini untuk mengubahnya ke dalam Ubuntu Server:

  1. Masuk sebagai dengan perintah su atau melalui SSH dengan perintah ssh root@alamatserver
  2. Jalankan perintah di bawah ini secara berurutan
    apt-get update
    apt-get install tasksel –yes
    tasksel remove ubuntu-desktop
    tasksel install server
    apt-get install linux-server linux-image-server –yes
    apt-get –purge remove lightdm

By basit

Biro Pengembangan Teknologi Dan Sistem Informasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.